forum guru sejarah kendal

sebuah wadah bagi guru sejarah dan pemerhati budaya untuk memperbincangkan dunia kesejarahan, mengembangkan wawasan kebhinekaan, dan menerabas sekat primordial yang sesat, agar mampu mencipta kebersatuan negeri ini tanpa pernah menepis keperbedaan kesukuan, kultur, bahasa, dan tradisi.

Minggu, 02 Agustus 2009

HARI JADI KOTA KENDAL DALAM PERSEPSI MASYARAKAT NELAYAN KELURAHAN BANDENGAN KENDAL*

Kota Kendal memiliki sejarah yang cukup panjang dan menarik untuk dikaji. Dari rangkaian kisah sejarah yang panjang itulah dapat diketahui Kendal lahir pada tanggal 26 Agustus dan sampai tahun 2006 setiap tanggal 26 Agustus pemerintah daerah dan seluruh masyarakat Kendal memperingati hari tersebut sebagai Hari Jadi Kota Kendal.

Namun demikian, semenjak tanggal 21 Juli 2007 Hari Jadi Kendal mengalami perubahan. Perubahan ini dikarenakan titik pijak hari jadi yang semula didasarkan pada peristiwa penyerangan Bahurekso ke Batavia diganti dengan titik pijak yang berasal pada peristiwa pengangkatan Bahurekso sebagai Tumenggung di Kabupaten (Propinsi?) Kendal.

Perubahan tentang hari jadi sebuah kota yang sudah terlanjur dilaksanakan dari tahun ke tahun itu apakah membawa dampak tertentu bagi masyarakat yang berada di Kabupaten Kendal. Nampaknya masyarakat kota Kendal khususnya tidak terbawa pada aspek emosional dalam memaknai peristiwa perubahan Hari Jadi Kabupaten Kendal ini. Ada hal lain yang memiliki makna lebih tinggi daripada sekedar melakukan perubahan hari jadi. Masyarakat Kendal lebih tertarik untuk melihat sejauhmana Kabupaten Kendal yang berusia lebih dari empat abad ini mempunyai program-program yang lebih dekat dengan aspirasi rakyat kecil.
Akan tetapi, di balik itu semua bagaimanakah respon atau pandangan masyarakat terhadap peringatan hari jadi Kota Kendal. Di sini saya mencoba untuk menelisik persepsi masyarakat nelayan Kelurahan Bandengan atas momentum peringatan hari jadi Kendal.

Permasalahan
Dari semua program-program atau kebijakan-kebijakan pemerintah daerah Kota Kendal dalam rangka mewujudkan Kendal yang lebih baik, namun diantara program atau kebijakan tersebut adakah salah satu program dari Pemda yang menyentuh kehidupan masyarakat nelayan Kelurahan Bandengan untuk mengubah hidup kearah yang lebih baik dan adakah kepedulian Pemda terhadap kehidupan masyarakat wilayah Kelurahan Bandengan. Yang sebenarnya, jika Pemda bisa melihat dengan baik ada banyak potensi yang bisa dikembangkan untuk kemajuan Kendal. Dan sejauh ini bagaimana pandangan masyarakat nelayan Bandengan sebagai wakil wong cilik yang ada di daerah Kendal melihat menilai kinerja dan kepedulian Pemda Kota Kendal terhadap mereka dalam semangat Hari Jadi Kota Kendal.


Gambaran Umum Masyarakat Bandengan Kendal
Mendengar kata “Bandengan” pasti masyarakat sekitar Kota Kendal akan mengidentikan nama itu dengan persoalan kekerasan, tawuran, perkelahian, kemiskinan, ndeso, kasar, dan molimo. Bandengan sebagai sebuah desa pinggiran atau pesisir mengalami ketertinggalan pembangunan di bandingkan semua desa yang ada di Kecamatan Kota Kendal. Tingkat pendidikan yang rendah, angka putus sekolah yang tinggi, sarat konflik, dan kedangkalan pemaham agama.

Namun demikian gambaran tentang Bandengan di atas itu dapat dikatakan tidak sesuai lagi dengan situasi dan kondisi kelurahan Bandengan pada saat ini. Gambaraan negatif tentang Bandengan tersebut memang benar namun terjadi 10 tahun yang lalu. Bandengan sebagai salah satu kelurahan di kecamatan Kota Kendal turut mengalami kemajuan di segala bidang terutama semenjak lima tahun terkahir ini.

Kelurahan Bandengan yang berlokasi disebelah utara alun-alun Kota Kendal. Sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Boleh dikatakan sebuah desa nelayan karena lebih dari 80% dari semua penduduk yang ada bermata pencaharian sebagai seorang nelayan.

Dilihat dari segi ekonomi kondisi masyarakat setempat cukup memprihatinkan karena saat ini hidup nelayan semakin susah saja. Bukan hanya naiknya harga BBM tapi karena harga ikan hasil tangkapan yang semakin murah dan juga mahalnya alat-alat keperluan nelayan seperti jaring dan yang lain.

Dilihat dari sisi pendidikan, masyarakat nelayan Bandengan sudah mempunyai kesadaran pendidikan yang cukup tinggi. Pada masa sekarang, sangat jarang anak usia sekolah terlihat bermain dan mangkal di suatu tempat di daerah Bandengan. Kondisi ini berbeda dengan masa 10 tahun yang lalu, di mana masyarakat Bandengan kurang memperhatikan pendidikan. Pada masa itu rata-rata anak tamatan SMP sederajat saja sudah dianggap mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi.

Sebagian besar masyarakat disini memeluk agama Islam. Dan jika memperhatikan kultur dan budaya masyarakat. Kehidupan mereka cenderung tidak teratur, boros, dan kehidupan yang keras dan juga emosi yang cenderung tinggi karena faktor latar belakang keturunan dan juga tingkat pendidikan yang rendah.

Pandangan Nelayan Bandengan terhadap Hari Jadi Kendal
Dengan semangat peringatan Hari Jadi Kota Kendal yang diperingati setiap tahun, tentunya sedikit banyak membawa perubahan Kendal yang lebih baik namun bagaimana yang terjadi dengan masyarakat nelayan Bandengan terhadap Hari Jadi Kendal dan pandangan mereka terhadap momentum ini.

Dari beberapa nelayan yang saya temui berkomentar beragam. Dengan semangat peringatan tersebut dan kebijakan-kebijakan Pemda Kota Kendal sedikit banyak mempengaruhi kehidupan sosial ekonomi mereka. Seperti pengadaan SPBN oleh Pemda untuk masyarakat nelayan. SPBN tersebut sangat membantu para nelayan untuk mendapatkan bahan bakar untuk melaut.

Di halaman belakang saya lampirkan foto SPBN yang ada di Bandengan yang membuktikan bahwa SPBN itu benar-benar ada, dan juga dibangunnya perumahan di Bandengan utara sangat membantu para warga yang ada disana. Namun walaupun begitu mereka juga mengeluhkan mahalnya harga BBM dan juga murahnya harga ikan. Dalam hal ini para undangan mengharap Pemda dapat membantu memonitor kestabilan harga ikan di pasaran.
Tempat pelelangan yang ada di kelurahan Bandengan juga menjadi bukti bahwa pemkab Kendal memberikan perhatian yang baik bagi peningkatan sosial ekonomi masyarakat Bandengan. Fasilitas yang diperbaiki dan diperluas membuat nelayan dan tengkulak lebih leluasa untuk melakukan aktivitasnya.

Tempat berlabuh bagi perahu nelayan yang diperluas dan dirapikan menjadi satu indikator bagi usaha serius pemkab untuk memberikan dorongan terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat nelayan Bandengan. Pemerintah melalui dunia perbankan memberikan kredit yang lunak bagi nelayan untuk mengembangkan usaha nelayannya. Nelayan yang tidak bermodal diberikan bantuan kredit untuk membeli peralatan nelayan dan perahu nelayannya.

Adanya pertokoan yang semakin berkembang membawa pengaruh luas bagi kesejahteraan masyarakat Bandengan lainnya. Jika 10 tahun yang lalu mereka belum memiliki toko-toko yang berkembang, namun sekarang mereka mempunyai tujuh toko yang dapat dikatakan maju dan berkembang. Indikasinya terletak pada bentuk dan ukuran toko yang besar, barang yang disajikan melimpah dan beragam, dan jumlah pelanggannya yang meningkat.

Transportasi juga meningkat. Peningkatan dalam aspek transportasi memudahkan masyarakat nelayan memasarkan barang dagangan dalam hal ini ikan ke pasar-pasar tradisional desa lain sampai ke pasar kabupaten. Bahkan banyak stok ikan-ikan yang dikirimkan sampai ke Semarang, Wonosobo, dan Temanggung. Produk ikan Bandeng, Tongkol, teri, Unus, Kepiting, udang, dan sebagainya dapat dikirimkan ke daerah-daerah lainnya karena permintaan pasar yang membengkak.

Oleh karena itu banyaknya kemajuan secara sosial ekonomi masyarakat Bandengan ini membawa persepsi dan pandangan positip terhadap program kerja dan kebijakan pemda Kendal. Hari Jadi Kota Kendal tentu saja terkait dengan misi pembangunan masyarakat Nelayan. Masyarakat Nelayan adalah bagian dari keseluruhan masyarakat Kendal. Mereka berharap positip bagi usaha peningkatan pengentasan kemiskinan masyarakat Nelayan yang seiring terlaksana dengan semangat Hari Jadi Kota Kendal

Demikian pandangan positif para nelayan terhadap kinerja Pemda Kota Kendal dengan semangat hari jadinya namun demikian Pemda juga harus bisa mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang ada di kampoeng nelayan.

Harapan Masyarakat Nelayan Bandengan terhadap Keberhasilan Kota Kendal
Pada dasarnya harapan nelayan seluruh Indonesia. Pada umumnya dan nelayan yang ada di Bandengan yaitu sama. Harapan yang cukup sederhana menginginkan kehidupan yang lebih baik, mereka ingin harga ikan mahal dan BBM murah.

Dengan momentum hari jadi Kota Kendal yang ke-403 tahun 2008 masyarakat nelayan Bandengan mengharapkan Pemda Kota Kendal lebih memperhatikan kehidupan mereka. Dengan mahalnya harga BBM mereka mengharap harga ikan dan hasil tangkapan yang lainnya juga dinaikkan dan disesuaikan harga BBM.

Para nelayan di daerah Bandengan berharap pemerintah menurunkan harga sembako agar dengan penghasilan mereka yang pas-pasan keluarga mereka tetap bisa makan dan juga biaya pendidikan, dengan biaya pendidikan yang murah mereka dapat menyekolahkan anaknya.

Di sisi lain, Harlah Kendal mengilhami aparat pemda Kendal untuk senantiasa memberikan contoh yang baik bagi para nelayan untuk berperilaku dan bertindak sesuai dengan norma sosial dan budaya yang ada di Kabupaten Kendal ini.

Masyarakat nelayan Bandengan berharap bahwa semangat Harlah Kendal mengiringi langkah para aparat dan nelayan untuk senantiasa bekerja sama, bahu-membahu, tolong-menolong dalam rangka menuju kebersamaan, kebersatuan, dan mencapai tujuan yang dicita-citakan.


Penutup
Sejauh ini para nelayan yang ada didaerah Kendal dalam memandang kinerja Pemda Kota Kendal dalam peringatan hari jadinya sudah cukup. Namun demikian masih perlu peningkatan dan kebijakan yang menguntungkan wong cilik untuk kemajuan Kendal.

Dengan peringatan hari jadi Kota Kendal yang ke-403 tahun 2008 ini Pemda Kota Kendal lebih meningkat layanannya pada masyarakat khususnya masyarakat nelayan yang ada di daerah Bandengan.

*Penulis adalah Slamet Suryanto, siswa SMA 2 Kendal. Tulisan ini adalah hasil ringkasan LKTI Hari Jadi Kabupaten Kendal Tahun 2008 (Pemenang Ke-3).



























Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda