forum guru sejarah kendal

sebuah wadah bagi guru sejarah dan pemerhati budaya untuk memperbincangkan dunia kesejarahan, mengembangkan wawasan kebhinekaan, dan menerabas sekat primordial yang sesat, agar mampu mencipta kebersatuan negeri ini tanpa pernah menepis keperbedaan kesukuan, kultur, bahasa, dan tradisi.

Rabu, 03 November 2010

PENYEBARAN AGAMA ISLAM DI JAWA TENGAH*

Proses masuknya agama dan budaya Islam di Nusantara masih diperdebatkan oleh para ahli. Siapa dan bangsa mana yang membawa agama ini sampai hari ini masih silang pendapat. Ada yang mengatakan bahwa agama Islam dibawa oleh para pedagang Gujarat, dan ada pula yang mengatakan Islam di Nusantara yang membawanya adalah bangsa Mesir, Iran, atau bangsa Arab Hadramaut. Masing-masing pendapat ahli menjadi sebuah teori yang perlu pembuktian lebih lanjut.


Namun demikian, sampai dengan abad ke-8 H / 14 M, belum ada pengislaman penduduk pribumi Nusantara secara besar-besaran. Baru pada abad ke-9 H / 14 M, penduduk pribumi memeluk Islam secara massal. Para pakar sejarah berpendapat bahwa masuk Islamnya penduduk Nusantara secara besar-besaran pada abad tersebut disebabkan saat itu kaum Muslimin sudah memiliki kekuatan politik yang berarti. Yaitu ditandai dengan berdirinya beberapa kerajaan bercorak Islam seperti Kerajaan Aceh Darussalam, Malaka, Demak, Cirebon, serta Ternate. Para penguasa kerajaan-kerajaan ini berdarah campuran, keturunan raja-raja pribumi pra Islam dan para pendatang Arab.

Pesatnya Islamisasi pada abad ke-14 dan 15 M antara lain juga disebabkan oleh surutnya kekuatan dan pengaruh kerajaan-kerajaan Hindu maupun Budha di Nusantara seperti Majapahit, Sriwijaya dan Sunda. Thomas Arnold dalam The Preaching of Islam mengatakan bahwa kedatangan Islam bukanlah sebagai penakluk seperti halnya bangsa Portugis dan Spanyol. Islam datang ke Asia Tenggara dengan jalan damai, tidak dengan pedang, tidak dengan merebut kekuasaan politik (http://www.ummah.net/islam/nusantara/sejarah.html).


Walau bagaimanapun, perlulah difahami bahwa agama Islam sebenarnya telah masuk ke Jawa pada abad ke-8 Masehi. Menurut Hasanu Simon, pengaruh penyebaran agama Islam di Tanah Jawa ini telah menjadi semakin meluas setelah Sultan Muhammad I dari Turki mengutuskan satu pasukan dakwah Islam ketika rakyat dan penguasa Majapahit menghadapi kemelut politik, ekonomi dan keamanan akibat daripada perang saudara pada tahun 1401 hingga 1406 (http://www.scribd.com/doc/16670102/walisongo).


Dengan melihat fakta tersebut di atas, proses penyebaran agama Islam di Nusantara dan tanah Jawa mengalami fase perkembangan yang sangat pesat. Agama Islam yang disebarkan pada penduduk lokal pun dapat diterima dengan baik. Hal ini dkarenakan proses penyebaran agama ini dilakukan dengan cara damai melalui medium perdagangan, pendidikan, dakwah, kesenian, dan tasawuf.


Pertanyaannya adalah bagaimanakah proses perkembangan agama dan budaya Islam di Jawa Tengah? Apakah agama Islam dapat diadopsi dengan mudah oleh masyarakat Jawa Tengah saat itu? Kendala-kendala apa yang terlihat pada saat proses Islamisasi terjadi? Lalu, siapa sajakah tokoh-tokoh yang berperan dalam syiar agama dan budaya Islam ini?




* Penulis: Arif Fitrianto, Lis Murni, M. Arif Nugroho, Rahmat Rahmadhani, Shelviana N.C, dan Supriyono. Tulisan ini disusun dalam rangka penugasan mapel sejarah submateri proses perkembangan agama dan budaya Islam di Indonesia di SMA Negeri 2 Kendal.

Label:

0 Komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]

<< Beranda